Kediri, jatim.expost.co.id -- Menindak lanjuti aduan masyarakat terkait ditariknya 458 paket MBG di SD Negeri 1 Sukorejo pada Selasa, 9/9/2025 tim media ini mendatangi SD Negeri 1 Sukorejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
Dari keterangan Kepala SD Negeri 1 Sukorejo, Titik (panggilan akrab) Kepala Sekolah yang membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat kejadian pihak sekolah langsung menghubungi koordinator MBG guna mengatisipasi hal - hal yang tidak diingikan.
"Saat itu ada informasi dari salah satu kelas yang menyampaikan bahwa paket MBG yang diterima anak - anak nasinya sudah basi. Akhirnya kami menarik semua paket MBG, setelah kami koordinasi dengan pihak koordinator kami menarik semua paket, ada sekitar 458 paket. Saat itu kami meminta pengganti biar program tetap bisa berjalan." jelas Titik
Kemudian kami meminta kepada Mas Yogik selaku koordinator, untuk diganti. Akan tetapi karena keterbatasan waktu akan diganti besok.
"Saat itu kami langsung koordinasi dengan koordinator, untuk pengganti, mungkin bisa diganti susu dan roti, agar program tetap jalan. Tetapi Mas Yogik menyampaikan karena keterbatasan waktu untuk paket sementara ditarik dulu." Tambah Titik
Ditempat berbeda Tim Media ini menemui Yogik selaku koordinator MBG, dari keterangan Yogik pihaknya sudah menarik semua paket yang dikirim di SD Negeri 1 Sukorejo, dan akan diganti pada hari Sabtu
Yogik menjelaskan semuanya sudah sesuai dengan SOP dan pengawasan yang ketat.
"Tiap hari kami ada tim ahli gizi yang stanby di dapur, untuk mengecek. 100 paket pertama kita cek, sampai packing terakhir secara bertahap. Jadi kalo ada yang tidak sesuai kami bertanggung jawab dengan menarik paket MBG dan akan kami ganti dilain hari. Untuk MBG kemarin hanya terjadi di SD Negeri 1 Sukorejo, ditempat lain tidak ada masalah. Tadi saya sampaikan kepada sekolah, akan kami ganti hari Sabtu besok." jelasnya
Memastikan pihak dapur mengganti pada Sabtu, (13/9/2025) Tim media kembali mendatangi SD Negeri 1 Sukorejo guna memastikan apa yang dijanjikan koordinator MBG. Dari hasil koordinasi dengan Titik selaku Kepala SD Negeri 1 Sukorejo, MBG pengganti sudah diganti oleh koordinator setelah kejadian itu. Paket pengganti berupa susu dan roti/kue.
Dari keterangan Yogik saat ditemui dan menyampaikan kepada Tim media bertolak belakang. Dimana paket akan diganti pada Sabtu, akan tetapi sudah diganti pada hari yang sama dimana siswa mendapat paket MBG dobel, satunya menu MBG sesuai jadwal dan juga mendapat susu dan roti.
Benarkah paket MBG bisa dirapel, dan apakah ini bisa maksimal. Dari kejadian yang terjadi di SD Negeri 1 Sukorejo Kecamatan Ngasem, semoga para pihak ikut mengawasi program pemerintah, sehingga manfaatnya akan jauh lebih bisa dirasakan.
Diduga pihak dapur perlu adanya inspeksi mendadak (sidak) oleh dinas terkait sehingga hal yang terjadi di SD Negeri 1 Sukorejo tidak terulang kembali.
Dikarenakan anak - anak akan menjadi korban bila paket MBG tidak diawasi, karena anak - anak belum peka terhadap apa yang akan dikonsumsi sehingga dapat membahayakan.
Sementara itu, salah satu wali murid kepada Tim media juga menyampaikan kekecewaannya.
"Untung anak - anak segera melapor, dan guru serta pihak sekolah langsung menarik makanan yang diterima anak - anak. Karena anak - anak jelas tidak tahu makanan tersebut basi atau tidak, karena mereka belum mengerti. Kalo asal dimakan saja, kita bisa bayangkan kalau terjadi keracunan atau yang lain. Semoga pihak dapur tidak teledor karena dapat membahayakan anak - anak kami." jelasnya
"Ditambah lagi menu yang disajikan kadang tidak sesuai dengan disampaikan program Makanan Bergizi Gratis, karena menunya kadang keringan dan menggunakan sambal sachet an yang dikuatirkan juga tidak sehat." Tambahnya
0 Komentar