Breaking News

Diduga Jadi Korban penipuan Pasutri Laporkan Seorang Guru Ngaji

Diduga Jadi Korban penipuan Pasutri Laporkan Seorang Guru Ngaji
PASURUAN Jatim expost.co.id Seorang anggota Polri yang berdinas di Polsek Puspo, Aiptu Rudi dan istrinya, Rita Meutia, melaporkan seorang pria berinisial S, ke Polres Pasuruan Kota. Guru ngaji yang juga praktisi spiritual berdomisil di Kota Pasuruan itu dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan pada 28 Mei 2025.

Saat menemui beberapa awak media pada Minggu, 29 Juni 2025 kemarin, pasangan suami istri (pasutri) ini menjelaskan bahwa kerugian yang dialamai mencapai Rp 189 juta. Bermula dari perkenalan antara Aiptu Rudi dan S pada tahun 2018.

Singkat ceritanya, Maret 2021, terlapor S meminta korban menjadi muridnya melalui ritual baiat. Ada syarat yang harus dipenuhi serta kewajiban meminum butiran pelor dan larangan untuk menceritakan hal itu kepada istri.

Setelah beberapa proses spritual dilakukan, S mulai meminta uang kepada Aiptu R dengan berbagai alasan. Mulai dari pembelian hewan tertentu sebagai syarat ritual hingga minyak yang tidak dijelaskan kegunaannya termasuk adanya denda atau DAM spiritual.

Lebih dari itu, S juga meminta dana untuk keperluan manaqiban menjelang pernikahan anak pelapor (yang nyatanya tidak pernah digelar), biaya pembangunan sumber air di lereng Merapi, dan biaya pemindahan makam leluhur pelapor.“Permintaan tersebut disampaikan secara berulang, dengan manipulasi kepercayaan,” ujar Aiptu 

Kepada wartawan, ia mengaku menyerahkan Uang tersebut, pengakuan Aiptu R diserahkan secara bertahap dalam jangka waktu lebih kurang selama 5 tahunan. Baik melalui transfer maupun tunai, yang total kerugiannya mencapai Rp 189 juta lebih.

Lebihh lanjut,Rita Meutia, istri Aiptu R membenarkan bahwa suaminya sempat dalam kondisi mengikuti anjuran dan ritual yang dianjurkan oleh S. Karena merasa ada yang janggal, terutama dalam dalam hal penggunaan keuangan keluarga, dirinya menyelidiki dan menemukan rangkaian praktik spiritual tanpa dasar legalitas yang dilakukan oleh S.

“Saya curiga ilmu yang digunakan tidak jelas, tidak ada lisensi jelas sebagai penyembuh tidak dapat dibuktikan secara medis maupun akademik,” kata Rita, sapaan akrab istri Aiptu R ini.

Lebih menyakitkan dan membuat dirinya tidak terima, suaminya disebutkan dalam pemberitaan salah satu media online bahwa ada gangguan kejiwaan. Sedangkan dari hasil Sikoten yang sudsh dilakukan pasutri beberapa kali secara medis, suaminya dalam kondisi yang sehat.

“Tanda ada konfirrmas kok tiba-tiba di salah satu media on line suami saya ada ganguan jiwa. Buktinya apa dasarnya apa. Secara medis hasil pemeriksaan yang dilakukan baik-baik saja,” tegas Rita.

Atas dugaan penipuan yang dilakukan S dan dan pemberitaan salah satu media online tanpa dasar tersebut, dirinya dan suaminya melaporkan kasus tersebut ke Polres Pasuruan Kota.

Redaksi Jatim expost.co.id
Ysp

 
© Copyright 2022 - jatim.expost.co.id