SAMARINDA (KALTIM) || jatim.expost.co.id - Parah sekali lagi-lagi SPBU 65.757.02 Pertamina menjual Pertalite yang tercampur dengan air dan bikin motor dan mobil mogok. Peristiwa ini terjadi di SPBU 65.757.02 Pertamina yang terletak di Jalan Kapten Sujono, Kecamatan Sambutan, Kelurahan Sungai Kapih. Pom Bensin Jembatan mahkota 2 Samarinda Kalimantan Timur. Insiden ini diduga terjadi karena BBM Pertalite yang dijual tercampur dengan air, Sabtu (5/4/2025).
Pasalnya sejumlah pengendara baik roda 2 dan roda 4 protes karena setelah kendaraan yang dimiliki diisi BBM jenis pertalite di SPBU. 65.757.02 tersebut malah mogok tidak bisa jalan. Diduga BBM jenis pertalite di SPBU. 65.757.02 tercampur dengan air.
Diketahui beberapa kendaraan roda dua dan roda empat mogok setelah mengisi BBM Pertalite bercampur air di SPBU 65.757.02 tersebut sekitar pukul 16: 30 WIB, kamis (03/04/2025) sore. mereka mengisi BBM kendaraannya di SPBU 65.757.02 tersebut. Namun, ditengah perjalanan kendaraannya mogok dan mesinnya tidak bisa dinyalakan. Setelah mendatangi bengkel dan begitu diperiksa, diketahui pertalitenya tercampur air, "aku beberapa pengendara, Kamis (03/03/2025) lalu.
Banyak pengendara yang langsung menggeruduk SPBU 65.757.02 Pertamina tersebut usai kendaraannya mogok. Salah seorang pemilik kendaraan mengatakan sehabis mengisi bahan bakar di SPBU 65.757.02 tersebut, mobilnya mengalami mogok setelah berjalan beberapa meter setelah dicek ternyata Pertalite yang baru diisinya telah bercampur dengan air.
Air yang berada di tangki minyak memang sangat beresiko merusak kendaraan. Terbukti adanya air yang tercampur BBM pertalite membuat sejumlah kendaraan mogok.
Dikutip dari laman teknisi otomotif Indonesia mogok itu dipicu kerusakan pada selang bensin, korborator dan pompa bensin. Air yang tercampur itu diketahui melewati ketiga komponen secara bersamaan. Dan itu membuat kinerja mesin jadi tidak stabil hingga mogok. Kalau hal ini dibiarkan terus-menerus maka beresiko menimbulkan kerusakan lebih parah pada mobil ataupun motor sebagai berikut :
menyampaikan masalah yang akan terjadi jika menggunakan bahan bakar terkontaminasi air adalah kerusakan pada sistem bahan bakar pada kendaraan.
"Dampaknya itu kepada fuel system (pompa, saluran, filter, injector) dan dapat merusak komponen tersebut,"
Masalah lain yang muncul yaitu saat air masuk ke mesin karena terlanjur terhisap pompa bahan bakar saat kendaraan dihidupkan. Ini dikatakan dapat merugikan pemilik mobil karena harus mengeluarkan biaya perbaikan
"Air itu kan tidak bisa terkompresi, dan kalau yang masuk dalam jumlah banyak, tentu mesin rusak yang bikin turun mesin,"
Air dan bahan bakar punya senyawa berbeda sehingga tidak dapat terkompresi saat sistem pembakaran kendaraan bekerja. Di sisi lain air juga memiliki masa lebih berat yang membuatnya menempel pada bagian dalam tangki bahan bakar.
Menurut jika tangki menggunakan material besi terkena air dampak yang timbul tentu karat dan ujungnya terjadi pengeroposan.
"Untuk yang material besi tentu bisa karat,"
Pengendara berharap pihak SPBU bertanggung jawab atas kendaraan mereka yang mogok.
Pihak SPBU 65.757.02 belum merespon keluhan pengendara yang kendaraannya mogok dampak pengisian BBM tersebut.
BBM campur air di SPBU jelas merugikan konsumen. Karena itu, pihak tim awakmedia online mempertanyakan wewenang pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben), mengenai pengawasannya.
"Bagaimana pengawasannya? Apakah pengontrolan tangki-tangki penyimpanan BBM di SPBU 65.757.02 itu dilakukan secara rutin atau tidak. Ini perlu diperjelas oleh pihak terkait yang berwenang mengawasi dan melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha," Ujar Tim awak media.
*(WAPIMRED)*
Social Header